Kalurahan Triharjo

Siyangan, Triharjo_Akhir-akhir ini serangan hama tikus di persawahan Kalurahan Triharjo meresahkan warga masyarakat Triharjo, khususnya para petani dan merugikan kelompok tani. Ulu-ulu Kalurahan Triharjo, Bapak Sumardi, BA menyampaikan serangan hama tikus sekarang ini masih menjadi OPT utama dalam budidaya tanaman pangan di samping perubahan iklim, telah berbagai cara dilakukan untuk menekan serangan tikus di lahan di antaranya gropyokan, penggunaan umpan beracun, emposan, maupun penangkaran burung hantu dan belum memberikan hasil yang optimal untuk mengurangi serangan hama tikus di lahan milik para petani.

Untuk itu, Gapoktan Tri Manunggal Sedyo Kalurahan Triharjo bersama Ulu-ulu, BPP Kapanewon Pandak, POPT (Petugas Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan) Kapanewon Pandak melakukan inovasi terbaru yaitu: BIOYOSO. Kegaiatan pembuatan Bioyoso tersebut dilaksanakan pada hari Kamis (27/06) di rumah Bapak Mugiran, Siyangan, Triharjo, Pandak, Bantul.

Bioyoso merupakan ramuan untuk penanggulangan tikus yang terbuat dari bahan-baha alami dan mudah didapatkan. Inovasi antisipasi pengendalian tikus ini disebut dengan Bioyoso, nama Bioyoso sendiri diambil dari nama penemunya yaitu Mbah Yoso (Yoso Martono Suyadi) dari Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Ramuan Bioyoso ini sudah digunakan oleh Mbah Yoso dalam mengumpan tikus di lahan miliknya dan lingkungan sekitarnya. Ramuan Bioyoso ini merupakan pestisida berbahan alami guna mengendalikan hama tikus. Caranya adalah ramuan Bioyoso dijadikan umpan sistemik agar dimakan tikus dan kemungkinan tikus akan mengalami kemandulan dan gigi rontok, lalu selanjutnya mati dalam kurun waktu 2 minggu. Adapun komponen (bahan dan alat) pembuatan Bioyoso sebagai berikut: kulit pohon kamboja, umbi gadung. bekatul, ikan segar,ragi tape, beras, tumbu plastik, alas untuk menjemur.

BPP Kapanewon Pandak menambahkan bahwa Bioyoso merupakan inovasi yang ramah lingkungan dan mendukung dalam Program Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan.