Kalurahan Triharjo

Jigudan, Triharjo_Puskesmas Pandak II beserta Pemerintah Kalurahan Triharjo menyelenggarakan penyuluhan dan sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan stunting pada hari Kamis (18/07) bertempat di Gedung Serba Guna Padukuhan Jigudan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Bantul. Kegiatan yang dihadiri oleh pamong kalurahan yang diwakili oleh Yayan Susanto, pihak Puskesmas Pandak II, para kader posyandu, ibu yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (Baduta).

Kegiatan tersebut memaparkan tentang penyebab stunting (gagal tumbuh) pada anak di anataranya kurangnya asupan gizi dan kurangnya kebersihan di lingkungan keluarga. Adapun dampak dari stunting di antaranya memperlambat perkembangan otak, rendahnya kemampuan belajar, juga resiko terserang penyakit. Cara penanganan serta penanggulangannya  antara lain mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI dengan tepat, dan pemberian imunisasi dasar yang lengkap serta menjaga kebersihan, seperti yang disampaikan narasumber Heni Dawati, S.Tr.Gz. Beliau juga menjelaskan memburuknya keadaan gizi bayi juga terjadi akibat ketidaktahuan ibu mengenai metode pembuatan MPASI yang tepat dan bahan makanan yang tidak syarat gizi sehingga praktik pemberian makanan pada bayi dapat mengakibatkan masalah kurang gizi kurang, stunting serta gizi lebih atau obesitas.

Oleh karena itu, dalam rangka memperluas informasi terkait praktik pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada bayi dan anak yang tepat. Kegiatan yang didampingi para kader dengan sasaran baduta, menggunakan bahan pangan lokal dan menu rumahan dan tips agar membuat MPASI yang simpel dan tidak repot.

Yayan Susanto selaku wakil dari Kamituwa Kalurahan Triharjo menyampaikan secara umum harapan dari kegiatan ini agar informasi mengenai praktik pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada bayi dan anak dapat lebih menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada para ibu, sehingga masalah status gizi dapat teratasi.

Kegiatan yang merupakan usulan padukuhan anggaran PPBMP (Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan) Tahun Anggaran 2024 dimaksudkan bisa memperkecil jumlah anak stunting dan pembekalan kepada ibu hamil serta ibu yang memiliki anak usia baduta (bawah dua tahun).